Jumat, 13 Desember 2013



A.      Tujuan Praktikum
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengamati dan memahami tahapan proses pengamatan suatu kajian ekologi lapangan.
B.       Dasar Teori
Ekologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari seluk beluk ekonomi alam, sesuatu kajian mengenal hubungan anorganik serta lingkungan organik disekitarnya. Dan aernes haekel memperluas menjadi kajian mengenal hubungan timbal balik antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Para ahli geografi tumbuhan seperti Humboldt, de Condolle, Engler, Gray dan Kerner, dianggap sebagai pemula dan mengarah pada kajian ekologi yang bersifat modern. Clements, sejak tahun 1905 sedah menulis buku teks ekologi yang menerangkan tentang metoda pengukuran dan pemasangan kuadrat dalam kajian ekologi lapangan. Ekologi tumbuhan berusaha menerangkan rahasia kehidupan pada tahapan individu, populasi dan komunitas. Masing-masing tingkatan bersifat nyata, tidak bersifat hipotetik seperti species, jadi dapat diukur dan diobservasi struktur dan operasionalnya (Ontorael, 2012).
Istilah ekologi pertama kali digunakan oleh Haeckel, seorang ahli ilmu hayat, dalam pertengahan dasawarsa 1860-an. Istilah ini berasal dari bahasa yunani, yaitu oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu. Karena itu secara harfiah ekologi berarti ilu tentang makhluk hidup dalam rumahnya atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup. Inti permasalahn lingkungan hidup adalah hubungan mahluk hidup, khususnya manusia, dengan lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya disebut ekologi. Oleh karena itu permasalah lingkungan hidup pada hakekatnya adalah permasalah ekologi. Dalam pengelolaan lingkungan pandangan kita bersifat antroposentris, yaitu melihat permasalahannya dari sudut kepentingan manusia. Walaupun tumbuhan, hewan, dan unsur tak hidup diperhatikan, namun perhatian itu secara eksplisit dihubungkan dengan kepentingan manusia. Kelangsungan hidup suatu jenis tumbuhan atau hewan, misalnya dikaitkan dengan peranan tumbuhan atau hewan itu dalam memenuhi kebutuhan hidup kita, baik materil, misalnya sebagai bahan makanan, maupun non materil, misalnya sebagai bahan ilmiah dan estetisnya (Soemarwoto, 2004).
Ekologi merupakan suatu kajian tentang makhluk hidup di tempat tinggalnya atau habitatnya. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa lingkungan merupakan komponen penting didalamnya. Lingkungan merupakan keseluruhan faktor hidup (biotik) dan faktor tak hidup (abiotik) yang meliputi dua bagian yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan makro adalah lingkungan yang cukup dekat dengan obyek yang dipengaruhi. Lingkungan mikro berbeda dengan lingkungan makro. Sebagai contoh, lingkungan mikro dibawah kanopi hutan berbeda dengan lingkungan makro diatasnya, seperti kelembaban, kecepatan angin, dan lain sebagainya. Lingkungan mikro dibawah batu dipadang pasir lain pula keadaannya. Baik lingkungan mikro maupun lingkungan makro sangat mempengaruhi keberadaan suatu spesies yang merupakan suatu unit ekologi (Djara, 2009).
C.      Metode Praktikum
1.      Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari/Tanggal             : Sabtu, 09 November 2013
Pukul                         : 08.00 – 10.00 WITA
Tempat                      : Parkiran Gedung C
                                    Fakultas Sains dan Tekhnologi
                                    Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
                                    Samata-Gowa.


2.      Alat dan Bahan
a.       Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis menulis, dan kamera.
b.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah lahan parkiran gedung Fakultas Sains dan Teknologi.
3.      Cara Kerja
Adapun cara kerja yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai barikut:
a.    Memilih satu sub topik masalah ekologi lapangan untuk bahan kajian.
b.    Membuat rumusan masalah terhadap masalah dari sub topik dan menyatakan suatu rumusan masalah yang akan diteliti.
c.    Membuat sejumlah asumsi yang berhubungan dengan system ekologi yang diamati serta pengaruhnya terhadap spesies yang menjadi perhatian.
d.   Menentukan parameter yang akan diamati sehubungan dengan permasalahan dari sub topik tersebut.
e.    Merumuskan hipotesis nol untuk suatu karakteristik ekologis dari sepsies yang akan diamati.
f.     Merencanakan suatu rangkaian pengamatan untuk mendapatkan data parameter.
g.    Menyimpulkan hasil penelitian terhadap karakter yang diamati.
h.    Membuat laporan hasil pengamatan.






D.      Hasil dan Pembahasan
1.      Hasil Pengamatan

2.      Pembahasan
Beton yaitu suatu campuran yang berisi pasir, krikil, batu pecah, agregat lain yang dicampurkan menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air yang membentuk suatu masa yang sangat mirip seperti batu, dapat digunakan untuk membuat pondasi dan plat lantai. Beton dalam keadaan mengeras akan sangat mengeras bagaikan batu dengan kekuatan tinggi. Beton juga sangat tahan terhadap serangan api juga sangat tahan terhadap serangan korosi.
Beton tersebut akan menutupi tanah, beton akan melindungi tanah dari gangguan organisme yang ada diatas tanah, misalnya manusia. Akan tetapi beton menghambat air hujan masuk kedalam tanah. Dan menghambat udara berhubungan dengan tanah. Tanpa adanya air pada tanah maka tanaman tidak akan tumbuh subur, dan lama kelamaan tanaman tersebut akan layu dan akhirnya mati. Karena selain tanah diberi air, yang merupakan kebutuhan mutlak bagi makhluk hidup, hujan juga berfungsi sebagai penyubur. Tetesan hujan yang mencapai awan setelah sebelumnya menguap dari laut, mengandung zat-zat tertentu yang bisa memberi kesuburan pada tanah yang mati. Akan tetapi jika tanah terlindungi oleh beton maka tidak akan terjadi reaksi dan hubungan antara air hujan dan tanah, karena tanah terlindungi oleh beton.
 Kebutuhan pokok untuk kesuburan hidup tanaman adalah unsur-unsur tertentu (hara) air, udara, cahaya, dan panas (suhu). Pertumbuhan akar dipengaruhi oleh tingkat tinggi rendahnya suhu tanah pada daerah perakaran, begitu pula dengan ketersediaan udara dalam tanah mempengaruhi pula pernafasan sebagian dari akar-akar tanaman. Pertumbuhan tanaman akan menjadi baik bilamana disediakan kondisi ideal untuk tanaman tersebut. Akan tetapi jika kondisi tidak ideal misalnya ada bata beton yang melindungi maka pertumbuhan tanaman akan tidak baik. Karena unsur hara dalam konsentrasi yang optimum sangat diperlukan oleh tanaman. Unsur hara yang diperlukan adalah unsur hara makro dan mikro.
Keragaman jenis tumbuh-tumbuhan karena adanya pengaruh iklim yang kompleks selain butuh air, tanaman membutuhkan tempat untuk tumbuh yaitu tanah. Tanah yang baik untuk unsur pertanian adalah tanah yang tidak punya penghambat, tanah yang mudah diolah, dan produktivitas tinggi. Sedangkan komposisi tanah untuk kepentingan pertanian berupa tanah mineral dengan kandungan bahan organik (humus) dan tentu saja unsur air dan udara ada pada komposisi tanah tersebut. Dibawah permukaan tanah pori-pori tanah mengandung air dan udara dengan jumlah yang berubah-ubah. Bila air hujan jatuh kepermukaan tanah, air terus bergerak kebawah melalui zona aerasi dan sebagian mengisi pori-pori tanah dan tinggal dalam pori-pori yang ditahan oleh gaya-gaya kapiler disekitar butir-butir tanah.
Beton akan menghambat air hujan untuk melakukan pemersatuan antara tanah dan air hujan, juga akan menghambat air hujan melakukan pengikisan terhadap tanah. Faktor iklim yang paling berpengaruh terhadap tanah adalah hujan. Air hujan akan mengikis bagian top soil tanah yang merupakan bagian tanah yang subur. Apabila bagian top soil dibiarkan terkikis terus menerus, maka lapisan ini akan hilang dan yang tampak adalah lapisan bagian bawahnya.
Kebutuhan tanaman akan unsur hara adalah kekurangan material (bahan) yang berupa makanan bagia tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya, ada jenis tanaman yang rakus makanan dan adapula yang biasa saja. Jika unsur hara dalam tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya menurun. Apabila tanaman kekurangan nitrogen ditandai dengan adanya warna daun berubah menjadi hijau mudah kemudian menjadi kuning sempurna, jaringan daun mati dan mengering berwarna merah kecokelatan. Pembentukan buah tidak sempurna, kecil-kecil, kekuningan, dan masak sebelum waktunya. Apabila kekurangan fosfor ditandai dengan warna bagian bawah daun terutama tulang daun merah keunguan, daun melengkung, dan terpelintir (distorsi). Tepi daun, cabang, batang, juga berwarna ungu. Kekurangan unsur ini menyebabkan terhambatnya sistem perakaran dan pembuahan.
Gejala kekurangan kalium ditandai dengan mengerutnya  daun teutama daun tua meski tidak merata, tepi dan ujung menguning yang kemudian menjadi bercak coklat. Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun tampak bergerigi dan akhirnya mati. Buah yang terbentuk tidak sempurna , kecil, kualitas jelek dan tidak tahan simpan. Gejala kekurangan sulfur ditandai dengan warna daun mudah memudar (klorosis), berubah menjadi hijau mudah, kadang-kadang tampak hijau  mudah, kadang-kadang tampak tidak merata, menguning atau keputih-putihan. Pertumbuhan tanaman terhambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus.
Tanaman tersebut diatas mati karena adanya hambatan tanah yaitu beton. Sehingga tanah tidak terkontaminasi langsung dengan udara dan air hujan. Unsur yang dikandung air hujan tersbut dihalangi oleh beton, sehingga tanah tidak subur dan membuat tanaman akan kekurangan unsur hara, sehingga tanaman menggugurkan daunnya, dan batangnya dirapuhkan karena jaringan tumbuhan tidak bekerja lagi, karena tidak ada faktor pendukung. Jika tanaman tidak memiliki daun maka tidak akan terjadi proses fotosintesis, karena kita ketahui hanya di daunlah proses fotosintesis terjadi, bukan batang dan bukan akar. Daun merupakan organ utama peyusun tubuh tumbuhan selain akar, dan batang. Daun merupakan tempat terjadinya proses fotosintesis. Fotosisntesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Peristiwa terjadinya proses fotosisntesis berlangsung pada kloroplas. Kloroplas merupakan suatu organela yang didalamnya terdapat zat hijau daun (klorofil), keberadaan klorofil inilah yang menyebabkan tumbuhan mampu melakukan proses fotosintesis.
E.       Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah ternyata beton menghambat semua proses yang terjadi ditanah. Beton menghambat proses masuknya air hujan, beton menhambat proses reaksi udara dengan tanah, beton menghalangi tumbuhnya akar pada tanaman. Dengan adanya penghambatan beton tumbuhan akan mati. Karena tumbuhan terhalangi oleh pengambilan dan penyerapan unsur hara pada tanah, sehingga jaringan pada tanaman tidak bekerja lagi, selain itu tidak terjadi lagi proses fotosintesis, karena unsur hara yang berupa nitrogen akan membuat daun berwarna coklat, sehingga jika daun berwarna coklat maka akan gugur, dengan gugurnya daun tersebut maka proses fotosintesis pada tanaman terhenti.













DAFTAR PUSTAKA
Djara,dedhy. 2012. Ekologi Tumbuhan. Dedhydjara.wordpress.com. (17 november2013).
Ontorael, Rivay. Kondisi Ekologi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam. Manado:
Universitas Sam Ratulangi, 2012.
Soemarwoto, Otto. Ekologi, Lingkungan Hidup, dan Pembangunan. Bandung:
Djambatan, 2004.


































LAPORAN PRAKTIKUM
EKOLOGI TUMBUHAN
Masalah Ekologi dalam Lapangan
(Hubungan Antara Beton, Tanah, dan Tumbuhan)
Di susun oleh:
Nama                            : Ibrahim
Nim                      : 60300112068
Kelas                    : Biologi.B
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar