A. Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum
ini adalah untuk mempelajari dan mengamati bagian-bagian struktur rangka pada
tubuh manusia.
B. Dasar Teori
Sistem skelet terdiri dari sekitar 200
tulang yang bersama-sama membentuk rangka tubuh yang kuat dan bisa digerakkan.
Sistem ini mempunyai empat fungsi utama. Ia mendukung dan melindungi jaringan
lunak dan organ vital disekitarnya. Ia berperan dalam pergerakan tubuh dengan
menjadi tempat perlekatan otot-otot dan menjadi pengumpil pada sendi. Ia
memproduksi sel-sel darah di dalam sumsum tulang merah dan menjadi gudang bagi
garam-garam mineral, terutama fosfor dan kalsium (Watson, 2002: 132).
Sistem rangka adalah suatu sistem organ
yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi
menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik),
walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah
dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia
dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang
oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata
manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara
individu. Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu skeleton
aksial. Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ dikepala, leher dan badan. Tulang
tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak
tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang
menyusun bagian wajah. Tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai
pelindung dari otak. Sendi yang terdapat diantara tulang tengkorak merupakan
sendi mati yang disebut sutera (Ayub, 2008: 02).
Rangka tubuh manusia dibentuk oleh
tulang-tulang yang berjumlah 206 buah, membentuk kerangka yang kaku dengan
jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem rangka
melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang
tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk.
Gerakan tubuh terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh
sebab itu keduanya sering dikelompokkan menjadi satu nama yaitusistem muscub-skeletal.
Rangka merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara
tulang yang satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen.
Hubungan antara dua tulang disebut sendi. Sendi atau artikulasi adalah hubungan
antara dua tulang berdasarkan gerakannya sendi dibedakan menjadi tiga yaitu
sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak (Pakpahan, 2013: 01).
C. Metode Praktikum
1. Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat diulaksanakannya
praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari/Tanggal : Selasa/28 Mei 2013
Pukul : 13.00 – 15.00 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa.
2. Alat
dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada
praktikum ini adalah alat tulis menulis dan sebagainya.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah rangka manusia.
3. Cara
kerja
Adapun
cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Mengamati
tulang rangka manusia.
b. Mengamati
tulang tengkorak manusia.
c. Mengamati
tulang ekstrimitas atas dan ekstrimitas bawah.
d. Menggambar
semua tulang yang diamati pada lembar kerja.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
Pengamatan
a. Tulang
tengkorak (Kranium)
keterangan:
1. Tulang parietal
2. Tulang temporal
3. prosesus zigomatik
4. Tulang oksipital
5. Tulang mastoideus
6. Mandibula
7. Maksila
8. Tulang zigomatikum
9. Tulang lakrimal
10. Tulang nasal
11. Tulang ethmoid
12. Tulang sfenoid
13. Tulang frontal
b. Tulang
anggota badan
keterangan:
1. Kranium
2. Klavikula
3. Sternum
4. Humerus
5. Ulnar
6. Radius
7. Karpal
8. Metakarpal
9. Falang
10. Femur
11. Patela
12. Tibia
13. Fibula
14. Tarsal
15. Metatarsal
16. Falang
17. Koksigis
18. Sakrum
19. Panggul
20. Kolumna vertebralis
21. Iga (kosta)
c. Tulang
iga
keterangan:
1. Vertebra torakalis
2. Klavikula
3. Manubrium
4. Iga-iga
5. Tulang rawan iga
6. Badan sternum
7. Prosesus xifoideus
8. Vettebra lumbalis
d. Tulang
ekstremitas atas
1. Skapula
Keterangan:
1. Prosesus korakoid
2. Akromion
3. Fossa infraspinatus
4. Kavum glenoid
5. Sisi lateral
6. Sisi medial
7. Spina skapula
8. Fossa supraspinatus
2. Humerus
keterangan:
1. Kaput
2. Leher anatomis
3. Alur bisep
4. Shaft
5. Fossa koronoid
6. Epikondilus medial
7. Troklea
8. Kapitulum
9. Epikondilus lateral
10. Tuberositas deltoid
11. Tuberitas mayor minor
3. Radius
dan ulna
keterangan:
1. Olekranon
2. Ceruk troklear
3. Ulna
4. Membrana intoressea
5. Stiloid ulna
6. Stiloid radius
7. Radius
8. Leher
9. Kepala radius
4. Tangan
Keterangan:
1. Falang distal
2. Falang media
3. Falang proksimal
4. Metakarpal
5. Trapezoid
6. Trapezium
7. Skafoid
8. Lunatum
9. Triquetrum
10. Capitatum
11. Pisiformis
12. Hamatum
e. Tulang
ekskremitas bawah
1. Tulang
pinggul
keterangan:
1. Krista iliaka
2. Ilium
3. Pubis
4. Foramen obturator
5. Tuberositas ischium
6. Iskium
7. Asetabulum
8. Ceruk siatika
2. Tulang
pelvis
keterangan:
1. Krista iliaka
2. Sendi sakroiliaka
3. Ilium
4. Koksigis
5. Simpisis pubis
6. Pubis
7. Iskium
8. Asetabulum
9. Sakrum
3. Femur
keterangan:
1. Trokanter major
2. Shaft
3. Linea aspera
4. Permukaan politeal
5. Kondilus lateralis
6. Kondulus medialus
7. Fossa interkandiler
8. Leher
9. Kepala
4. Tibia
dan fibula
Keterangan:
1. Falanges
3. Kuboid
4. Kalkaneus
5. Talus
6. Navikular
7. Lateral
8. Intermediet
9. Medial
2. Pembahasan
a. Tulang
kranium
Kranium adalah rongga berbentuk kotak
dan berfungsi melindungi otak. Atapnya berbentuk kubah dan disebut kalvaria atau tutup tengkorak dan
lantainya disebut basis tengkorak.
Kranium terdiri dari 15 buah tulang. Tulang
frontal adalah tulang pipih besar yang membentuk dahi dan sebagian besar
atap orbita. Terdapat tonjolan bundar (tuberositas
frontal), satu pada masing-masing sisi garis tengah, yang bervariasi
ukurannya pada setiap individu dan bersama-sama membentuk dahi. Tulang frontal
memiliki dua rongga tidak teratur yang disebut sinus frontal yang terletak di atas orbita masing-masing sisi dan
sinus ini bermuara ke dalam rongga nasal. Sinus tersebut berisi udara dan
dilapisi membran mukosa yang kontinu dengan membran mukosa yang melapisi
traktus respiratorius. Sinus-sinus ini memperkuat resonansi suara dan juga berfungsi
meringankan tengkorak, tetapi membran mukosa sinus dapat mengalami infeksi
suatu kondisi yang disebut sinusitis.
Tulang parietal membentuk sisi dan atap
kranium. Tulang ini berartikulasi dengan tulang frontal, tulang oksipital, dan
antar tulang tersebut untuk membentuk sutura atau sendi kranium. Pada permukaan
dalamnya terdapat alur-alur kecil, tempat lewat pembuluh darah yang menyerupai
otak, dan dapat pula ditemukan cekungan lipatan atau konvolusi pada permukaan
otak. Tulang oksipital membentuk bagian belakang tengkorak. Tulang ini
mempunyai penonjolan yang besar yang merupakan tempat perlekatan otot. Tulang
temporal terletak pada sisi dan basis tengkorak. Tulang ethmoid sangat ringan
dan bentuknya tidak teratur. Tulang sfenoid terletak di basis tengkorak,
didepan tulang-tulang temporal. Bentuknya mirip kelelawar dengan sayap
terkembang. Konka nasalis inferior merupakan lempeng tulang melengkung yang
terletak pada dinding rongga hidung, dibawah konka nasalis dan medial tulang
ethmoid. Tulang lakrimal merupakan tulang kranial yang paling kecil dan paling
rapuh. Tulang nasal merupakan tulang segi empat kecil yang bersama-sama
membentuk batang hidung.
b. Tulang
batang tubuh
Sternum merupakan tulang pipih panjang
yang berjalan ventrikal di bagian depan toraks persis dibawah kulit. bagian
atas tulang ini menyangga tulang klavikula,
tulang ini juga berartikulasi dengan tujuh pasang iga pertama. Manubrium
merupakan bagian berbentuk sgitiga, batas bawahnya ditutupi selapis tulang
rawan tipis sehingga berartikulasi dengan ujung atas badan sternum. Badan
sternum berukuran lebih panjang dan lebih sempit daripada manubrium. Pada
tempat persendian dengan manubrium terdapat cekungan keecil yang menampung tulang
rawan iga II. Prosesus xifoideus berukuran kecil dan bentuknya bervariasi.
Bagian ini kadang-kadang tidak mengalami osifikasi sempurna.
c. Tulang
iga
Iga
merupakan tulang-tulang melengkung yang dibagian belakang berartikulasi dengan
kolumna vertebralis. Biasanya terdapat 12 pasang tulang iga. Tulang iga
membentuk dinding toraks yang melengkung, miring ke arah bawah dan kedepan.
Ukurannya bertambah besar dari atas ke bawah dan kedepan. Ukurannya bertambah
besar dari atas ke bawah, sehingga rongga toraks mirip kerucut.
Kolumna
vertebralis terdiri dari sejumlah tulang yang disebut vertebra yang berhubungan
kokoh satu sama lain, tetapi tetap dapat menghasilkan gerakan terbatas satu
sama lain. Kolumna vertebralis merupakan sumbu sentral dan berfungsi melindungi
korda spinalis yang terdapat di dalamnya. Setiap vertebra terdiri dari badan
berbentuk silinder di bagian depan dan sebuah lengkung vertebra yang menjulur
ke belakang dan melingkari satu ruang, tempat lewat medula spinalis.
d. Tulang
ekskremitas atas
Skapula adalah
tulang pipih berbentuk segitiga. Tulang ini terletak di atas iga dibagian
belakang toraks, tetapi tidak berartikulasi dengan iga-iga tersebut. Skapula
dipertahankan oleh otot-otot yang melekatkannya pada iga dan kolumna
vertebralis. Sudut luar mempunyai cekungan dangkal yang disebut kavum glenoid, yang merupakan tempat
untuk kepala humerus guna membentuk sendi baru. Klavikula merupakan sebuah tulang panjang, berbentuk huruf S.
Tulang ini berartikulasi dengan sternum pada ujung sternum (dalam) dan dengan
skapula pada ujung akromion (luar). Humerus
merupakan tulang terbesar dan terpanjang pada ekskremitas atas. Leher anatomis membentuk penyempitan
ringan yang menghubungkan kepala dan teberkulum mayor dan minor. Radius
merupakan tulang bagian luar pada lengan bawah. Ulna terletak pada sisi dalam dari lengan bawah. Ujung atasnya
berbentuk seperti kait dan memiliki dua penonjolan besar. Shaft adalah memiliki pinggir tajam tempat melekat mebran
interossea yang membentang antara kedua tulang tersebut. Metakarpal adalah lima tulang panjang mini yang terletak membujur
di telapak tangan.
e. Tulang
ekskremitas bawah
Tulang pinggul merupakan tulang
berbentuk iregular dan berukuran besar yang berartikulasi di depan dengan
tulang yang sama pada sisi berlawanan. Ilium
mencakup bagian atas asetabulum dan bagian pipih yang melebar di atasnya
(krista iliaka) yang merupakan tempat melekat bagi otot-otot lateral dari
dinding abdomen. Krista iliaka menjorok
sedikit pada bagian bawahnya dan berakhir di depan, pada spina iliaka anterior superior yang mudah teraba pada ujung lateral
lipatan pangkal paha. Iskium membentuk
bagian posterior bawah tulang pinggul. Terdapat tuberositas iskium yang
merupakan tempat lekat otot-otot dan menahan badan dalam posisi duduk. Pubis merupakan membentuk bagian
anterior tulang pinggul dan bertemu dengan tulang pubis sisi berlawanan pada
sendi tulang rawan yang disebut simfisis
pubis. Asetabulum adalah cekungan
dalam pada pusat dari bagian bawah tulang pinggul yang menerima kepala femur. Pelvis merupakan suatu cincin tulang
yang terdiri dari 2 tulang pinggul, sakrum, koksigis. Femur adalah tulang terpanjang dan terkuat pada tubuh manusia.
Ujung atas tulang ini mempunyai kepala berbentuk hemisferis yang berartikulasi
dengan asetabulum pinggul. Pada bagian tengahnya terdapat cekungan kecil yang
disebut fovea. Patella terletak di depan sendi lutut dan didalam tendon otot
quadrisep yang berfungsi meluruskan (ekstensi) lutut. Tibia tulang yang lebih kuat daripada kedua tulang tungkai bawah
dan terletak di sisi dalam atau sisi medial. Fibula berbentuk sangat ramping dibanding tibia dan terletak disisi
luar tungkai bawah.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini
adalah bahwa bagian tengkorak terdapat tulang parietal, tulang temporal, tulang
oksipital, mandibula, maksila,
tulang ethmoid, tulang sfenoid, tulang frontal. Dan vomer. Untuk
tulang-tulang batang tubuh yaitu sternum, iga, dan kolumna vertebralis. Untuk tulang vertebra,
7 tulang servikalis, 12 tulang forakalis, 5 tulang lumbalis, 5 tulang sakralis, dan 4 tulang koksigis. Tulang ekskremitas atas yaitu skapula, klavikula, humerus, radius, ulnar,
tulang karpal, tulang metakarpal,
dan falanges. Tulang ekskremitas bawah yaitu tulang pinggul. Femur, patella, tibia, fibula, tarsalia, metatarsal dan falanges.
2. Saran
Adapun saran saya pada praktikum ini
adalah sebaiknya mengambil bahan praktikum dari kambing, atau, sapi, atau yang
lain sebagainya, dengan cara melihat struktur anatomi tulang pada bagian hewan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ayub, Reihard. Tulang. Ponorogo: Satu Amal, 2008.
Pakpahan. Anatomi tubuh. Jakarta: Binaraga, 2013.
Watson, Roger. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: EGC,
2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar