Jumat, 13 Desember 2013

SISTEM PENCERNAAN

A.  Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengamati macam-macam system pencernaan pada kelas pisces, amfibi, aves, dan mamalia.
B.  Dasar Teori
Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel, seperti pada protozoa, porifera, dan Coelenterata.
Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan, sel koanosit dan rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, pada cacing parasit seperti pada cacing pita, alat pencernaannya belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan anus. pencernaan dilakukan dengan cara absorbsi langsung melalui kulit (Watson, 2002:87).
 Pada sebagian hewan, paling tidak beberapa hidrolisis terjadi melalui pencernaan ekstraseluler, yaitu perombakan makanan di luar sel. Pencernaan ekstraseluler terjadi di dalam kompartemen yanhg bersambungan, melalui saluran-saluran, dengan bagian luar tubuh hewan. Banyak hewan dengan tubuh relatif sederhana memiliki kantung pencernaan dengan pembukaan tunggal. Kantung ini yang disebut rongga gastrovaskuler berfungsi dalam pencernaan dan distribusi nutrient ke seluruh tubuh (Marda, 2010:16).
Vakuola makanan, organel seluler dimana enzim hidrolitik merombak makanan tanpa mencerna sitoplasma sel sendiri, adalah kompartemen yang paling sederhana. Protista heterotrofik  mencerna makanannya dalam vakuola makanan, umumnya setelah menelan makanan melalui fasogositis atau pinositis. Vakuola makanan menyatu dengan lisosom, yang merupakan organel yang mengandung enzim hidrolitik. Keadaan ini akan memungkinkan makanan tercampur dengan enzim, sehingga percenaan terjadi secara aman di dalam suatu kompartemen yang terbungkus oleh membran. mekanisme pencernaan ini disebut pencernaan intraseluler (Sahrul, 2008:45).
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan serta banyak menghasilkan lender, tetapi tidak menghasilkan air ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat dibelakang insang dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umunya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus (Amin, 2010:25).
C.  Metode Praktikum
1.      Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat diulaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
       Hari/Tanggal   : Selasa/04 Mei 2013
       Pukul               : 13.00 – 15.00 WITA
       Tempat            : Laboratorium Zoologi Lantai II
                                 Fakultas Sains dan Teknologi
                                 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
                           Samata-Gowa.
2.      Alat dan Bahan
a.       Alat
                              Adapun  alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kaki bedah, gunting, pinset.
b.      Bahan
                              Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah ikan bandeng (Cannos-cannos), katak (Rana Cancanivora), merpati (Columbia livia), mencit (Mus musculus).
3.      Cara Kerja
            Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a.       Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b.      Membedah ikan bandeng dan mengamati sistem pencernaannya.
c.       Menggambar hasil pengamatan pada lembar kerja.
d.      Membedah katak dan mengamati sistem pencernaannya.
e.       Menggambar hasil pengamatan pada lembar kerja.
f.       Membedah merpati dan mengamati sistem pencernaannya.
g.      Menggambar hasil pengamatan pada lembar kerja.
h.      Mebedah mencit dan mengamati sistem pencernaannya.
i.        Menggambrar hasil pengamatan pada lembar kerja.
D.  Hasil dan Pembahasan
1.      Hasil Pengamatan
a.       Ikan Bandeng (Cannos Cannos)
                                                                                           Keterangan:
1.      Gigi
2.      Mulut
3.      Esofagus
4.      Lambung
5.      Hati
6.      Usus besar
7.      Usus halus
8.      Anus

b.      Katak (Rana cancanivora)
Keterangan:
1.      Mulut
2.      Esofagus
3.      Ventriculus
4.      Intestinum
5.      Kloaka
6.      Fesicula fellea
7.      Hevar
8.      Pancreas





c.       Merpati (Columbia livia)
                                                                                           Keterangan:
1.      Mulut
2.      Faring
3.      Esofagus
4.      Telur
5.      Lambung
6.      Usus besar
7.      Usus halus
8.      Anus
9.      Tembolok
d.      Mencit (Mus  musculus)
Keterangan:
1.      Mulut
2.      Esofagus
3.      Lambung
4.      Usus besar
5.      Usus halus
6.      Anus
7.      Hati


2.      Pembahasan
a.       Sistem pencernaa Ikan bandeng (Cannos Cannos)
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan serta banyak menghasilkan lender, tetapi tidak menghasilkan air ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat dibelakang insang dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umunya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Dari lambung makanan masuk ke usus melalui pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya, usus bermuara di anus. Kelenjar pencernaan pada ikan , meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan , terletak dibagian depan rongga badan, dan menglilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju kearah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang di simpan dalam  kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak disebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pancreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan hormon insulin.
2.    Sistem Pencernaan Katak (Rana cancarivora)
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hamper sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan salah satu binatang amphibi adalah katak makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Saluran pencernaan katak dimulai dari rongga mulut, terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah menangkap mangsa, kemudian ke esophagus yang berupa saluran pendek, kemudian menuju ke lambung yang berbentuk kantung  bila terisi makanan menjadi lebar, menuju usus usus dapat dibedakan usus halus dan tebal. Usus halus meliputi: duodenum, jejunum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan kloaka merupaka muara bersama antara saluran pencernaan makananm saluran reproduksi, dan urine. Kelenjar pencernaan pada amphibi, terdiri atas hati dan pancreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan ususdua belas jari (duodenum). Pancreas berfungsi menghasilakn enzim dan hormone yang bermuara pada duodenum.
3.    Sistem Pencernaan pada Merpati (Columba livia)
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan bukung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran pencernaan burung dimulai dari paruh yang merupakan modifikasi gigi, rongga mulut terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk. Kemudian menuju faring berupa saluran pendek, esophagus pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat. Kemudiang menuju ke lambung, lambung terdiri atas proventrikulus (lambung kelenjar) banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.  Ventrikulus (lambung pengunyah), ototnya berdindingtebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan. Kemudian makanan menuju usus yang terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
4.    Sistem pencernaan pada Mencit (Mus musculus)
        Pencernaan dimulut, makanan digiling-giling menjadi kecil-kecil oleh gigi dan dibasahi oleh saliva. Disalurkan ke esofagus dan faring. Pencernaaan di lambung dan di usus halus. Dalam usus halus diubah menjadi asam amino, monosakarida, gliserida, dan unsur-unsur dasar yang lain. Absorbsi air dalam usus besar khususnya mengakibatkan isi yang tidak dicerna menjadi setengah padat. Feses dikeluarkan dalam tubuh melalui kloaka kemudian ke anus. Tidak berbeda dengan hewan sebelumnya, letak perbedaan hanya pada struktur giginya , pada marmot makanan di kunyah kemudian masuk ke dalam mulut, kemudian menuju kerongkongan dari kerongkongan makanan menuju lambung, pada lambung proses fermentasi atau pembusukanan makanan dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekumyang banyak mengandung bakteri. Kemudian meuju ke usus dan bermuara pada anus. Tidak berbeda dengan hewan sebelumnya, letak perbedaan hanya pada struktur giginya, pada marmot makanan di kunyah kemudian masuk ke dalam mulut, kemudian menuju kerongkongan dari kerongkongan makanan menuju lambung, pada lambung proses fermentasi atau pembusukanan makanan dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekumyang banyak mengandung bakteri. Kemudian meuju ke usus dan bermuara pada anus.
E.  Kesimpulan dan Saran
1.      Kesimpulan
             Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah ikan bandeng memiliki organ pencernaan di mulai dari gigi, mulut, esofagus, lambung, hati, usus besar, usus halus, dan anus. Katak memiliki organ pencernaan dimulai dari, mulut, esofagus, ventriculus, intestinum, kloaka, fesicula fellea, hati dan pancreas. Merpati memiliki organ pencernaan dimulai dari paruh, faring, esofagus, tembolok, lambung, hati, usus besar, usus halus, dan anus. Sedangkan mencit memiliki organ pencernaan di mulai dari mulut, lambung, usus, dan anus.
2.      Saran
             Adapun saran saya pada praktikum ini adalah sebaiknya pembedahan dilakukan diluar laboratorium, agar darah tidak mengotori lantai laboratorium.







DAFTAR PUSTAKA
Amin, Sulfian. Merpati. Surabaya: Trijaya, 2010.
Marda, Afilfa. Ternak Ikan Bandeng. Bogor: Sedalu, 2010.
Sahrul. Ikan Bandeng. Jakarta: Trijaya, 2008.
Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC, 2002.
                                                                                 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar