A.
Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan
pada praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengamati dan memahami proses
terjadinya suksesi dengan melihat kecepatan tumbuhan tanaman dan jumlah
individu dalam rentan waktu tertentu.
B.
Dasar
Teori
Suksesi adalah suatu proses perubahan,
berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam
jangka waktu tertentu hingga terbentuk
komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Dengan perkataan
lain. suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang
menuju ekosistem seimbang. Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan
fisik dalam komunitas atau ekosistem. Pengertian
suksesi adalah proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu tertentu menuju ke
arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil. Proses suksesi akan berakhir
apabila lingkungan tersebut telah mencapai keadaan yang stabil atau telah
mencapai klimaks. Ekosistem yang klimaks dapat dikatakan telah memiliki
homeostatis, sehingga mampu kestabilan internalnya (Onrizal, 2009).
Spur (1964)
menyatakan bahwa suksesi merupakan proses yang terjadi secara terus menerus yang
ditandai oleh banyaknya perubahan dalam vegetasi , tanah dan iklim makro.
Perubahan ini terjadi secara bersama-sama dan komponen yang satu dengan
komponen yang lain akan saling berhubungan. Selanjutnya dikatakan oleh Ewusi
(1990) bahwa suksesi merupakan hasil dari tumbuhan itu sendiri, dalam arti
bahwa tumbuhan yang berbeda dalam daerah itu pada waktu tertentu mengubah
lingkungannya, yang terdiri dari tanah, tumbuhan dan iklim mikro yang berada
diatasnya, sedemikian rupa sehingga membuatnya cocok untuk jenis yang lain
daripada bagi tumbuhan itu sendiri (Sutanto, 2002).
Sedangkan
menurut Kartawinata, Ressodarno, dan Soegiarto (1992), suksesi merupakan suatu
proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju kesatu arah secara
teratur, lebih lanjut dikatakan bahwa suksesi ini tidak lebih dari pengertian
jenis yang oportunis (jenis-jenis pionir) oleh jenis-jenis yang lebih mantap dan
dapat menyesuaikan secara lebih baik dengan lingkungannya. Selama suksesi
berlangsung hingga tercapai keseimbangan dinamis dengan lingkungannya, terjadi
pergantian-pergantian masyarakat tumbuhan hingga terbentuk masyarakat yang
disebut klimaks (Sutanto, 2002).
Adanya perubahan
didalam masyarakat tumbuhan terutama disebabkan oleh aktivitas masing-masing
masyarakat tumbuhan didalam lingkungannya sendiri. Dijelaskan lebih lanjut
bahwa didalam hutan, pohon-pohon akan meningkat dalam bentuk dan ukurannya,
sehingga bersifat menaungi dan akibatnya kelembaban akan bertambah tinggi.
Tumbuhan mengambil hara dari dalam tanah dalam bentuk yang berbeda. Akumulasi
humus, perubahan pH tanah dan kandungan air semuanya akan berubah, akibatnya habitat
akan berubah pula. Perubahan ini akan menciptakan keadaan habitat yang baik
untuk pertumbuhan jenis yang lain dari jenis yang sudah ada sebelumnya. Dengan
demikian, jenis yang berbeda dalam kondisi selanjutnya akan menguasai (Clarke,
1954).
C.
Metode
Praktikum
1. Waktu
dan tempat
Adapun waktu dan
tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari/Tanggal : Sabtu/ 09 November 2013
Pukul : 08.00 – 10.00 WITA
Tempat : Lapangan Depan Fakultas
Sains dan Tekhnologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa.
2. Alat
dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang
digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis menulis, cangkul, patok, plot,
dan tali rafiah.
b. Bahan
Adapun bahan
yang digunakan pada praktikum ini adalah korek api, minyak tanah, dan lahan
suatu komunitas.
3. Cara
Kerja
Adapun
cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
a.
Menyiapkan dua lahan atau suatu
komunitas yang akan digunakan yaitu yang teduh (ternaung) dan tempat yang
terbuka (langsung terkena sinar matahari).
b.
Pada tempat teduh (ternaung) lahannya
dibagi menjadi dua bagian dengan menggunakan plot. Dengan lahan berukuran 1 m x
1 m.
c.
Plot pertama lahannya dibakar dengan
menggunakan minyak tanah atau spritus dan plot kedua lahannya dicangkul.
d.
Melakukan hal yang sama seperti di atas
untuk tempat yang terbuka (lanngsung terkena sinar matahari).
e.
Melakukan pengamatan tanaman yang tumbuh
pada areal dalam plot yaitu kecepatan tumbuh dan jumlah individu tanaman.
D.
Hasil
dan Pembahasan
1. Hasil
Pengamatan
a. Tempat
ternaungi yang dibakar
minggu ke (09 nov s/d 18 nov 2013)
|
Nama Spesies
|
Jumlah
|
1
|
belum ada
|
belum ada
|
2
|
belum ada
|
belum ada
|
3
|
belum ada
|
belum ada
|
4
|
belum ada
|
belum ada
|
5
|
belum ada
|
belum ada
|
6
|
belum ada
|
belum ada
|
7
|
belum ada
|
belum ada
|
8
|
rumput teki
|
1
|
9
|
rumput teki
|
2
|
b.
Tempat ternaungi yang dicangkul
minggu ke (09 nov s/d 18 nov 2013)
|
Nama Spesies
|
Jumlah
|
1
|
belum ada
|
belum ada
|
2
|
belum ada
|
belum ada
|
3
|
belum ada
|
belum ada
|
4
|
belum ada
|
belum ada
|
5
|
belum ada
|
belum ada
|
6
|
rumput teki
|
1
|
alang alang
|
1
|
|
7
|
rumut teki
|
2
|
alang alang
|
2
|
|
rumput keras
|
1
|
|
8
|
rumput teki
|
3
|
alang alang
|
3
|
|
rumput keras
|
2
|
|
9
|
rumput teki
|
5
|
alang alang
|
6
|
|
rumput keras
|
3
|
c.
Tempat terbuka yang dibakar
minggu ke (09 nov s/d 18 nov 2013)
|
Nama Spesies
|
Jumlah
|
1
|
belum ada
|
belum ada
|
2
|
belum ada
|
belum ada
|
3
|
belum ada
|
belum ada
|
4
|
belum ada
|
belum ada
|
5
|
alang alang
|
1
|
6
|
alang alang
|
2
|
7
|
alang alang
|
3
|
rumput keras
|
1
|
|
8
|
alang alang
|
4
|
rumput keras
|
2
|
|
9
|
alang alang
|
5
|
rumput keras
|
3
|
d.
Tempat terbuka yang dicangkul
minggu ke (09 nov s/d 18 nov 2013)
|
Nama Spesies
|
Jumlah
|
1
|
belum ada
|
belum ada
|
2
|
belum ada
|
belum ada
|
3
|
belum ada
|
belum ada
|
4
|
belum ada
|
belum ada
|
5
|
rumput teki
|
1
|
6
|
rumput teki
|
2
|
alang alang
|
1
|
|
7
|
rumput teki
|
3
|
alang alang
|
2
|
|
rumput keras
|
1
|
|
8
|
rumput teki
|
4
|
alang alang
|
3
|
|
rumput keras
|
2
|
|
9
|
rumput teki
|
5
|
alang alang
|
4
|
|
rumput keras
|
2
|
2.
Pembahasan
Proses
suksesi yang terjadi pada tempat yang ternaungi dan di bakar. Dengan adanya
pembakaran pada lahan yang di bakar, maka terdapat rumput teki pada hari ke 8,
namun itupun hanya satu spesies yang tumbuh. Dan hari ke-9 ditemukan lagi
spesies yang sama, yaitu rumput teki sebanyak dua. Suksesi terjadi pada petak
ini, perubahannya hanya sedikit, karena tempat tersebut tidak terkena sinar
matahari langsung. Dimana tumbuhan tersebut butuh adanya sinar matahari, untuk
proses fotosintesis dan pertukaran karbon dioksida (CO2).
Proses suksesi yang terjadi pada tempat yang
ternaungi dan dicangkul didapatkan tumbuhan pada hari ke-6. Tumbuhan yang
didapat adalah rumput teki dan alang-alang. Hari ke-7, terdapat lagi spesies
baru, yaitu rumput keras sebanyak 1, rumput teki 2 dan alang-alang 2. Hari ke-8
ditemukan lagi spesies yang sama dengan penambahan 1 setiap spesies. Rumput
teki 3, alang-alang 3, dan rumput keras 2. Dan hari ke-9 ditemukan lagi
tumbuhan dengan spesies yang sama. Dimana rumput teki sebanyak 5, alang-alang
sebanyak 6, dan rumput keras sebanyak 3. Hal ini terjadi karena tempatnya yang
ternaungi, terlindungi oleh sinar matahari dan ultraviolet. Sehingga proses
untuk fotosintesis berkurang. Atau tidak semaksimal mungkin.
Proses
suksesi yang terjadi di tempat yang terkena sinar matahari dalam keadaan
dibakar. Hari pertama sampai hari keempat belum ada spesies yang tumbuh. Pada
hari ke-5 terdapat spesies satu yaitu alang-alang. Pada hari ke-6 terdapat lagi
spesies yang sama yaitu alang-alang sebanyak 2. Hari ke-7 terdapat lagi spesies
beru yaitu rumput keras sebanyak 1. Dan hari ke-8 terdapat lagi penambahan
spesies yang sama sebanyak 2. Alang-alang 4, dan rumput keras 2. Dan hari ke-9
terdapat lagi spesies yang sama yaitu alang-alang 5, dan rumput keras 3.
Perubahan ini terjadi karena adanya kontaminasi langsung dengan sinar matahari.
Tumbuhan tersebut tidak terlindungi oleh spesies tumbuhan yang lain. Sehingga
terjadi proses fotosintesis yang sempurna.
Proses suksesi yang terjadi ditempat yang
terkena sinar matahari dalam keadaan dicangkul. Pada hari pertama sampai hari
keempat tidak ada proses pertumbuhan yang terjadi. Hari ke-5 telah ditemukan
spesies 1 yaitu rumput teki. Pada hari ke-6 terdapat lagi spesies baru yaitu
alang-alang sebanyak 1, rumput teki 2. Hari ke-7 terdapat lagi spesies baru
yaitu rumput keras sebanyak 1, alang-alang 2, dan rumput keras 1. Hari ke-8
terdapat lagi spesies yang sama yaitu rumput teki sebanyak 4 dan alang-alang
sebanyak 3. Dan hari ke-9 terdapat lagi spesies yang sama yaitu alang-alang 4,
rumput keras 2, dan rumput teki 5. Hal ini terjadi karena adanya proses
kontaminasi langsung dengan matahari.
Suksesi
ini terjadi karena adanya perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan pada
vegetasi suatu areal, dimana suatu populasi menggantikan populasi lainnya.
Suksesi tersebut merupakan suatu perubahan masyarakat tumbuhan (jenis dan
strukturnya) bersamaan dengan perubahan masyarakat tumbuhan (jenis dan
strukturnya) bersamaan dengan perubahan masyarakat tumbuhan (jenis dan
strukturnya) bersamaan dengan perubahan tempat tumbuhnya. Hal tersebut
ditegaskan kembali, bahwa prinsip dasar dalam proses suksesi sederhana adalah
adanya serangkaian perubahan masyarakat tumbuhan (jenis dan strukturnya)
bersamaan dengan habitat tempat tumbuhnya.
Suatu jenis dominan dapat mengubah tanah dan
iklim mikro, dimana keadaan tersebut memungkinkan masuknya jenis kedua yang
nantinya menjadi dominan dan turut mengubah lingkungan dengan mengalahkan jenis
pertama dan memungkinkan masuknya jenis dominan dan turut mengubah lingkungan
dengan mengalahkan jenis pertama dan memungkinkan masuknya jenis dominan ketiga
yang pada gilirannya juga turut mengubah lingkungan (habitatnya).
Proses suksesi berakhir dengan sebuah
komunitas atau ekosistem klimaks atau telah tercapai keadaan seimbang (homeostatis).
Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi
sekunder. Suksesi juga berkaitan dengan pertanian dimana komunitas
yang yang tidak stabil dikelola oleh manusia,secara ekologi di sebut pengelolaan
buatan yang bersifat non alami.
Dampak dari adanya suksesi yaitu Mengakibatkan tanah gersang, kehilangan nutrisi organik, permukaan
sangat terbuka dan kondisinya belum menunjang kehidupan di atasnya. Namun suksesi dalam kurun waktu
tertentu menuju ke arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil, komunitas
menjadi lebih kompleks.
E. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan pada praktikum ini adalah Suksesi adalah
suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada
suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu
hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Perubahan
ekosistem ini pada dasarnya dapat di
sebabkan sebagai penyebab utama yaitu adanya pengaruh iklim, sinar matahari, suksesi allogenik yaitu pengaruh dari
luar. Misalnya karena pembakaran. Suksesi
autogenik yaitu pengaruh dari dalam. Misalnya unsur hara yang dikandung
tanah, dan adanya mikroba didalam tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Clarke, G.L. Elements of Ecology. New York: John Willey and Sons, 1954.
Sutanto,
Agus. Suksesi Vegetasi Jenis Pohon dan
Tumbuhan Bawah Pasca Letusan Gunung Galunggung. Bogor: Institut Pertanian
Bogor, 2002.