A. Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengamati
organisme yang tergolong Protozoa
pada berbagai sumber air yang tergenang.
2. Menggambarkan
bagian-bagiannya serta menuliskan klasifikasinya.
B. Dasar Teori
Filum
Protozoa merupakan hewan yang tubuhnya terdiri dari satu sel. Nama protozoa
berasal dari bahasa Latin yang berarti “hewan yang pertama” (proto = awal, zoon
= hewan). Hewan filum ini hidup di daerah lembab, misalnya di air tawar, air
laut, air payau, dan tanah, bahkan di dalam tubuh organisme lain. Protozoa ada
yang hidup bebas, komensial maupun parasit pada hewan lain. Hewan ini ada yang hidup
secara individual (soliter) dan ada pula yang membentuk koloni (Hala, 2007:04).
Protozoa
adalah organisme sel tunggal dalam kerajaan protista yang tumbuh dengan baik di
lembab. Faktor penting yang mempengaruhi kelangsungan hidup serta jumlah
spesies protozoa adalah makanan. Sebagian besar protozoa memakan baakteri
sementara beberapa yang mampu fotosintesis dan yang lainnya mampu menyerap zat
organik terlarut yang disebabkan oleh bakteri pengurai. Selain makanan, hampir
semua protozoa kebutuhan oksigen merupakan faktor penting yang mempengaruhi
pertumbuhan protozoa (Charubhun, 2000:34).
Seperti
halnya sel makhluk hidup lain, sel protozoa terdiri dari protoplasma yang di
bungkus membran sel (plasmalemma) yang berfungsi “dinding sel”. Protoplasma
terdiri dari dua komponen utama yaitu inti sel (nukleus) dan isi sel atau
sitoplasma. Dengan menggunakan mikroskop aka terlihat bahwa sitoplasma terdiri
atas dua bagian. Bagian terluar tampak homogen dan jernih (hyalin) disebut
ektoplasma, dan bagian dalam disebut endoplasma. Dalam endoplasma terlihat
benda-benda seperti butir-butir kecil dan serabut benang halus yang ternyata
adalah materi mengandung protein, karbihdrat, lemak, garam mineral, serta
organel (Suwignyo, 2005:26).
Protozoa
merupakan hewan bersel satu yang tubuhnya hanya tersusun atas satu sel saja.
Filumnya yaitu tiap individu terdiri atas satu sel, atau dalam koloni sel-sel
yang sama. Tidak terdapat jaringan. Berukuran mikroskopis, hidup diair tawar,
air laut, di dalam tanah atau bersifat parasit pada tumbuhan dan hewan
(Suhardi, 1982:27).
Protozoa
adalah hewan bersel tunggal yang memberi makan terutama pada bakteri, tetapi
juga makan protozoa, bahan organik terlarut lainnya, dan kadang-kadang jamur.
Mereka beberapa kali lebih besar dari bakteri mulai dari 1/5000 sampai 1/50
inci (5-500 nm) dengan diameter. Saat mereka makan bakteri, protozoa rilis
kelebihan nitrogen yang kemudian dapat digunakan oleh tanaman dan anggota lain
dari jaringan makanan (elayne, 2012).
C. Metode Praktikum
1. Waktu
dan Tempat
Adapun
waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari/Tanggal
:Rabu, 01 April 2013
Pukul : 15.00-17.00 WITA
Tempat :Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
2. Alat
dan Bahan
a. Alat
Adapun
alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop binokuler, mikroskop
trinokuler, kaca preparat, dan pipet tetes.
b. Bahan
Adapun
bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air sawah, air kolam, air
rendaman jerami, dan air got. Selain itu juga digunakan tissue, dan metil blue
encer.
c. Cara
Kerja
Adapun
cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Mengambil
sampel air menggunakan pipet, lalu dengan hati-hati diletakkan di atas objek
gelas lalu diamati pada mikroskop (usahakan mulai pada perbesaran terkecil).
Untuk jenis-jenis protozoa misalnya Amoeba sp (karena ukurannya cukup besar)
pengamatan pertama sebaiknya dilakukan pada mikroskop stereo kemudian diambil
dengan pipet halus (pipet pastereu). Untuk jenis paramecium sp karena
gerakannya sangat cepat, dapat ditambahkan larutan kanji atau larutan gelatin
masing-masing konsentrasi 1% atau larutan polyvinyl alohol 15% pada objek gelas
dan di homogenkan.
b. Mengamati
struktur morfologi ataupun anatomi dari organisme yang ditemukan, catat jenis
atau arah pergerakannya.
c. Memberikan
warna pada organisme tersebut, misalnya Methilen blue encer dengan cara
meneteskan pada sebuah salah satu sisi dari deck glass dan menghisapnya dengan
kertas saring pada sisi lain deck glass.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
Pengamatan
a. Air
Kolam
Spesies : Paramecium
Gambar : morfologi
Keterangan:
1. Selaput
sel
2. Pori-pori
mulut
3. Pori-pori
anal
4. Silia
Spesies : Paramecium
Gambar : anatomi
Keterangan:
1. Selaput
sel
2. Makronukleus
3. Mikronukleus
4. Makanan
5. Pori-pori
mulut
6. Vakuola
makanan
7. Pori-pori
anal
8. Vakuola
kontraktil
9. silia
b. Air
Got
Spesies :
Plasmodium
Gambar : morfologi
Keterangan:
1. Rhoptry
2. Micronema
3. Nukleus
4. Surface
coat
5. mitokondria
Spesies :
Euglena viridis
Gambar : morfologi
Keterangan:
1. Flagella
2. Vakuola
kontraktil
3. Pellicle
4. Kloroplas
5. Nukleolus
6. Stigma
Spesies : Euglena
viridis
Gambar : anatomi
Keterangan:
1. Flagel
2. Bintik
mata
3. Vakuola
kontraktil
4. Kloroplas
5. Nukleus
6. Vakuola
makanan
7. Mitokondria
8. Pelikel
c. Air
rendaman jerami
Spesies : Vorticella
Gambar : morfologi
Keterangan:
1. Pristoma
2. Mionema
3. Macronukleus
4. Vakuola
kontraktil
5. Vakuola
digestiva
d. Air
sawah
Spesies : Plasmodium
Gambar : Morfologi
Keterangan:
1. Rhoptry
2. Micronema
3. Nucleus
4. Surface
coat
5. Mitokondria
2. Pembahasan
Paramecium
adalah salah satu protista mirip hewan. Paramecium telah memiliki selubung inti
(eukariot). Uniknya protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti
kecil (mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi,
dan inti besar (makronukleus) yang befungsi untuk mengawasi kegiatan
metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi. Paramecium
bergerak dengan menggetarkan silianya. Menangkap makanan dengan menggunakan
silianya, maka terjaadi aliran air keluar dan masuk mulut sel.
Plasmodium
adalah genus dari sporozoa atau protista mirip hewan yang tidak memiliki alat
gerak. Plasmodium merupakan makhluk
hidup renik dan merupakan patogen atau dapat menyebabkan penyakit yang
merugikan. Plasmodium hidup menjadi
parasit ditubuh hewan dan manusianya umumnya. Yang menyebabkan penyakit malaria
adalah plasmodium ovale.
Reproduksinya secara aseksual dan seksual. Plasmodium
hidup dan berkembang biak, dan mengambil makanan dari dalam tubuh induk
semangnya, sehingga induk semangnya mengalami gangguan bahkan bisa menimbulkan
kematian.
Euglena viridis
adalah sejenis alga bersel tunggal yang berbentuk lonjong dengan ujung anterior
(depan) tumpul dan meruncing pada ujung posterior (belakang). Setiap sel
euglena dilengkapi dengan sebuah bulu cambuk flagel, yang tumbuh pada ujung
anterior sebagai alat gerak. Pada ujung anterior ini juga terdapat celah sempit
yang memanjang ke arah posterior. Pada bagian posterior, celah ini melebar dan
membentuk kantong cadangan atau reservoir. Flagel terbentuk disisi reservoir.
Disisi lain dari flagel terdapat bintik mata yang sangat peka terhadap
rangsangan sinar matahari. Tubuh polikel terlidungi oleh selabut pelikel,
sehingga bentuk tubuhnya tetap. Disebelah dalam selabut pelikel tedapat
sitoplasma. Didalam sitoplasma ini terdapat berbagai organel seperti plastida,
kloroplas, nukleus, vakuola kontraktil, dan vakuola nonkontraktil.
Vorticella
adalah hewan bersel tunggal. Vorticella
adalah hewan yang ukurannya hanya selebar rambut manusia. Hewan ini hidup di
wilayah yang kini termasuk transantarika. Dahulu, wilayah tempat ditemukannya
fosil mikro ini adalah bagian dari benua bernama gondwana. Vorticella memiliki
cillia sebagai alat gerak. Pada samannya, alat gerak itu merupakan mesin
makhluk hidup yang mumpuni. Dengan alat gerak itu, vorticella bisa bergerak
cepat, mencapai 8 cm per detiknya. Vorticella
ini bisa terjebak dalam lendir lintah. Vorticella
berbentuk seprti lonceng.
Vorticella
berbentuk seperti lonceng atau terompet, pada bagian mulutnya ditumbuhi silia,
sedangkan tangkainya melekat pada substrat. Vorticella
bertangkai panjang. Vorticella bisa
menyebabkan penyakit diare berdarah yang gejalanya sama dengan penyakit diare. Vorticella adalah genus dari protozoa, dengan lebih dari 16 spesies
yang dikenal.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari praktikum ini adalah Organisme yang tergolong protozoa pada
percobaan ini adalah pada air kolam terdapat Plasmodium, pada air sawah terdapat Plasmodium, air rendaman jerami terdapat Vorticella, sedangkan pada air got terdapat Euglena viridis dengan Paramecium.
2. Saran
Saran
saya pada praktikum ini adalah, sebaiknya pada mikroskop binokuler, kaca
preparat ditetesi dengan larutan metyl blue encer, supaya protozoanya dapat
terlihat dengan jelas, karena kita mengetahui bahwa metyl blue encer itau untuk
memperjelas pengamatan. Kenapa hanya di mikroskop trinokuler ditetesi larutan
metyl blue encer, padahal jelas-jelas kalau trinokuler itu memberikan
pengamatan yang sangat jelas. Sedangkan dimikroskop trinokuler walaupun
dipakaikan larutan metyl blue encer tetap juga tidak menampakkan pengamatan
yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Charubhun,
Bawpit. Biodiversity of Freshwater
Protozoa. Thailand: PDF.2012.
Elaine,
Ingham. The Living Soil Protozoa.
Calivornia: PDF,2012.
Hala,
Yusminah. Biologi Umum 2. Makassar:
UIN Press, 2007.
Suhardi.
Evolusi Avertebrata. Yogyakarta:
Univeritas Indonesia Press, 2007.
Suwignya,
Sugiarti, dkk. Avertebrata Air.
Jakarta: Penebar Swadaya, 2005.
Casino Review 2021 - JtmHub
BalasHapusCasino Review 2021. Learn about the range of games 논산 출장샵 from 경상북도 출장안마 Microgaming, Evolution 안성 출장안마 Gaming and NetEnt, as well as which 논산 출장마사지 games offer a good 안동 출장샵 live dealer interface.