Rabu, 29 Mei 2013

Jaringan Epitel


A.  Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati berbagai jenis jaringan epitel dan kelenjar.
B.  Dasar Teori
Epitel merupakan sel yang menutupi permukaan tubuh, antara lain pembuluh darah dan saluran napas. Jaringan epitel dibagi atas dua golongan utama, masing-masing juga terdiri atas berbagai varietas. Semua epitel terletak di atas bahan homogen yang disebut membran alas (dasar) dan yang juga mempersatukan sel-sel itu (Evelyn, 2005:10).
Sifat umum jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain. Oleh karena tu, jaringan epitel dapat dikatakan sebagai jaringan yang seluler, tidak ada pembuluh darah dalam jaringan kapiler. Zat makanan diberikan ke jaringan secara difusi dari pembuluh darah kapiler yang terletak di jaringan dibawahnya embriologi (Firman, 2011:03).
Jaringan epitel berfungsi sebagai membran pelapis dan pembungkus permukaan bebas di dalam dan di luar tubuh dan merupakan jaringan asal kelenjar tubuh terbentuk. Epitel melindungi jaringan di bawahnya supaya tidak rusak dan menjadi usang,tetapu harus secara kontinu di perbaharui sesuai kebutuhan. Beberapa sel secara khusus berkembang supaya mampu menyerap substansi. Tebal lapisan ini hanya satu sel dan seringkali memiliki permukaan khusus, yang disebut batas berbentuk sikat (brus border). Jaringan epitel, khususnya jaringan grandular, memiliki kemampuan menyekresi substansi yang diproduksi dalam jaringan. Epitel tidak mengandung pembuluh darah. Jaringan epitel terdekat terletak dibawah jaringan penyambung, yang terpisah dalam jarak tertentu. Sel diatur di membran dasar yang berfungsi mengikat semua sel secara bersama-sama (Roger, 2002:47).
Kelenjar adalah organ sekretorik yang terdapat sebagai organ terpisah seperti hati, pankreas dan limpah; tetapi juga dapat berupa hanya satu lapis sel seprti kelenjar tubular sederhana pada saluran pencernaan, rongga tubuh, dan sebagainya. Semua kelenjar mendapat aliran darah dalam jumlayh yang cukup besar. Fungsinya yang khusu ialah memisahklan bahan-bahan tertentu dari aliran darah, yang kemudian diolah menjadi getah atau sekret yang penting. Berbagai ragam kelenjar terdapat dalam tubuh dengan fungsi measing-masing berbeda, sehingga sulit untuk membuat suatu uraian kolektif atau membuat klasifikasi (Evelyn, 2005:13).
Kelenjar terbentuk dari jaringan epitel dan memiliki kemampuan untuk membuat substansi dari materi yang dibawa oleh darah. Substansi ini disebut sekresi kelenjar. Misalnya, darah mengandung natrium klorida. Dari darah ini, kelenjar lambung dapat membuat asam hidroklorida yang ditemukan di asam lambumng, walaupun memperoleh asam hidroklorida dari natrium kolrida di laboratorium adalah proses yang sulit. Kelenjar disuplai dengan baik oleh pembuluh darah yang menyuplai sel dengan materi y6ang dibutuhkan untuk membuat sekresi. Kelenjar terdiri dari dua jenis, yaitu eksokrin dan ondeokrin (Roger, 2002:49-50).
C.  Metode Praktikum
1.    Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
Waktu           : Selasa, 30 April 2013
Tempat          : Laboratorium Zoologi Lantai II
 Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-gowa.
2.      Alat dan Bahan
a.       Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikun ini adalah mikroskop binokuler.
b.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah preparat human brown skin, preparat intestine/duodenum, preparat kelenjar adrenal, preparat mammal kidney, dan preparat pancreas.

3.    Cara kerja
     Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a.       Menyiapkan mikroskop, kaca benda dan kaca penutupnya pada posisi yang tepat.
b.      Menyiapkan masing-masing preparat yang akan diamati dibawah mikroskop, sesuai caranya.
c.       Mengamati bentuk sel, bagian-bagian sel yang hidup.
d.      Menggambarkan hasil pengamatan.
e.       Melengkapi gambar dengan keterangan yang jelas, buatlah pembahasan hasil pengamatan dan kesimpulannya.
D.  Hasil dan Pembahasan
1.      Hasil Pengamatan
a.       Epitel selapis pipih
Bahan         : Mammal Kidney
Perbesaran  : 4x /0.10m
                                                      Keterangan:
1.      Nefron
2.      Tubulus pembuluh
3.      Kapsul bowman’s
4.      Tubulus proksimal
5.      Tubulus distal

                                                     

b.      Epitel selapis kubus
Bahan       : Mammal Kidney
Perbesaran  : 4x /0.10




                                                             Keterangan:
1.      Nefron
2.      Tubulus pembuluh
3.      Kapsul bowman’s
4.      Tubulus proksimal
5.      Tubulus distal

c.       Epitel selapis silndris
Bahan         : intestine/duodenum
Perbesaran  : 4x /0.10m
                                                             Keterangan:
1.      Vili-vili
2.      Pembuluh kapiler
3.      Pembuluh limpa
4.      Sel pengabsorpsi
5.      Submukosa
6.      Muskular

d.      Epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk
Bahan         : human Brown Skin
Perbesaran  : 4x /0.10m
                                                               Keterangan:
1.      Stratum korneum
2.      Stratum lucidium
3.      Granula layer
4.      Spiny layer
5.      Basal layer
6.      Stratum germinativum

e.       Kelenjar uniselluler dan kelenjar multiseluller
Bahan         : duodenum/intestine
Perbesaran  : 4x /0.10m
                                                                Keterangan:
1.      Brunners glords
2.      Muscularis
3.      Mulosa
4.      Submucosa



f.       Kelenjar mukosa dan serosa
Bahan         : pancreas
Perbesaran  : 4x /0.10m
                                                                Keterangan:
1.      Lumen
2.      Nukleus (inti sel)
3.      Membran basal
4.      Sel goblet


g.      Kelenjar adrenal
Bahan         : kelenjar adrenal
Perbesaran  : 4x /0.10m





                                                               Keterangan:
1.      Kortisol
2.      Aldosterona
3.      Kromaffin
4.      Epinephrime



h.      Kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous
Bahan         : Human Brown Skin
Perbesaran  : 4x /0.10m
                                                                Keterangan:
1.      Lemak
2.      Kelenjar minyak
3.      Kelenjar keringat
4.      Kelenjar sebaceus


2.      Pembahasan
1.      Epitel pipih selapis
Epitel selapis pipih terdiri dari satu lapis saja dan sel berbentul pipih. Dilihat dari permukaan, selsel ini terlihat seperti lantai ubin namun dengan batas yang tidak teratur. Epitelium ini umumnya berfungsi sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh dan sebaliknya. Contoh: epitel pada pembuluh darah kapiler, pembuluh limfe, selaput pembungkus jantung, paru-paru, ginjal. Selaput perut dan dinding alveolus.


2.      Epitel selapis kubus
Epitel selapis kubus terdiri dari satu lapis sel dan sel berbentuk seperti kubus. Dari permukaan sel-sel itu terlihat seperti sarang lebah atau berbentuk poligenal. Contoh: epitel pada permukaan ovarium, lensa mata, neufron ginjal,  kelenjar dan kelenjar tiroid. Fungsi: berfungsi sebagai sekresi dan pelindung.
3.      Epitel selapis silindris
Epitel selapis silindris terdiri dari satu lapis sel dan selnya berbentuk silindris (torak). Terlihat seperti epitelium kkubus, namun potongan tegak lurus telihat lebih tinggi. Sel epitel silindris ini ada yang memiliki silia pada permukaannya, seperti yang terdapat pada oviduk. Contoh: epitel pada lambung dari usus, kantung empedu, lambung, dan jonjot usus. Fungsi: berfungsi sebagai penyerapan nutrisi di usus dan sekresi.
4.      Epitel pipih berlapis banyak
Jaringan epitel pipih berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih berlapis banyak tersusun sangat rapat. Lokasi jaringan epitel pipih berlapis banyak terdapat pada jaringan epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan vagina. Fungsi: berfungsi sebagai jaringan pelindung.
5.      Kelenjar uniseluler
Kelenjar uniseluler adalah kelenjar yang hanya terdiri dari satu sel. Kelenjar ini berupa sel goblet atau sel piala yang biasanya terdapat pada sel epitel selapis silindris yang bisa mensekresikan lendir. Kelenjar multiseluler adalah kelenjar eksokrin kompleks dimana terdapat banyak sel yang menyusunnya. Jika kelenjar ini bersama jaringan ikat dibawahnya bergabung membentuk suatu kompleks pembuluh yang menyusun pada dinding organ, kelenjar tersebut dinamakan kelenjar intramular (mural itu semcam lukisan pada dinding).


6.      Kelenjar mukosa
Sekret kelenjar mukosa bersifat kental. Bentuk sel kelenjarnya piramidal dengan bagian puncaknya berisi tetes-tetes bahan musinogen atau premusin sebagai bahan pembentuk lendir. Diantara kelenjar-kelenjar yang termasuk jenis ini ada yang berbentuk uniseluler yaitu sel piala.
7.      Kelenjar serosa
Kelenjar serosa menghasilkan sekretnya yang encer jernih yang terbentuk sebagai albumin, kadang-kadang mengandung enzim. Sel-sel serosa juga berbentuk piramidal dengan inti berbentuk bulat yang terletak agak tengah. Butir-butir sekretoris bersifat asidofil. Di bagian basal sel terdapat granular endoplasmis reticulum sehingga pada pengamatan dengan mikroskop cahaya, tampak gambaran yang bergaris-garis. Contoh pada kelenjar penkreas, kelenjar parotis.
8.      Kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak diatas ginjal. Kelenjar ini bertanggung jawab pada pengaturan respon stress pada sintesis kortikosteroid dan pada katekolamin, termasuk kortisol dan hormon adrenalin. Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh disisi anteriosuperior (depan-atas) ginjal. Pada manusia kelenjar adrenal terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke-12 dan mendapatkan suplai darah dari arteri adrenalis. Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram.
E.  Kesimpulan dan Saran
1.      Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi permukaan tubuh, antara lain darah dan saluran napas. Sedangkan jaringan kelenjar merupakan jaringan epitel yang khusus yang berperan dalam sekresi senyawa untuk membantu proses fisiologi.



2.      Saran
Saran saya pada praktikum ini adalah sebaiknya kita menggunakan juga Mikroskop trinokuler, supaya kita bisa melihat secara jelas gambar epitel yang terdapat pada preparat.



























DAFTAR PUSTAKA

Firman, Ririn. Jaringan Epitel. Palembang: PDF, 2011.
      
Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia, 2005.
                 
Roger, Watson. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jilid I. Jakarta: EGC, 2002.

















































































                                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar