A. Tujuan Praktikum
Praktikum
ini bertujuan untuk mengamati jenis-jenis jaringan ikat, rawan dan tulang.
B. Dasar Teori
Jaringan ikat melengkapi kerangka badan.
Terdapat beberapa jenis jaringan ikat. Jaringan aerolar ini terdiri atas
jaringan yang tidak terjalin erat dan yang tersebar luas pada seluruh tubuh.
Letaknya langsung di bawah permukaan kulit mukosa dan membentuk jaringan
subkutan dan submukosa. Jaringan ini juga membentuk sarung fasia. Sarung fasia
ini mendukung, mengikat serta menyambung otot, saraf, pembuluh darah dan organ
lain. Serabut elastik tampak berwarna kuning dan terdiri atas elastin, juga
merupakan bagian dari struktur ini.
Serabut-serabut elastik halus dan kelihatan kuat dan lurus (Evelyn, 2005:18).
Tulang rawan terdiri dari sel, yang
disebut kondrosit, yang dipisahkan oleh serat. Tulang rawan tidak mengandung
pembuluh darah, sehingga sel memperoleh nutrisi akibat difusi cairan melalui
substansi intersel. Tulang rwan juga sangat kuat dan liat. Tulang rawan hialin
tersusun atas kondrosit yang tertanam disuatu matriks tidak berstruktur, yang
tampak seperti kaca dan mamiliki serat kolagen sangat halus yang membentang
didalamnya. Fibrokartilago mengandung lebih banyak serat kolagen daripada
tulang rawan hialin, sehingga fibrokartilago ini lebih kuat. Fibrokartilago
ditemukan diantara tulang yang membentuk sendi yang sedikit bergerak, misalnya
di antara badan-badan vertebra. Tulang rawan elastis mengandung banyak serat
elastis yang tertanam di matriks dan dapat ditemukan di aurikula telinga dan di
epiglotis (Watson, 2002:54-55).
Tulang rawan (kartilago) terbuat dari
bahan yang padat, bening dan putih kebiru-biruan. Sangat kuat tetapi kurang
dibandingkan dengan tulang. Dijumpai terutama pada sendi dan di antara dua
tulang. Mula-mula tulang embrio adalah tulang rawan. Kemudian hanya pusat-pusat
yang masih tumbuh saja yang dipertahankan sebagai tulang rawan. Dan bila umur
dewasa tercapai, maka tulang rawan hanya dijumapi sebagai penutup ujung-ujung
tulang. Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah tetapi diselubungi
membran, yaitu perikhondrium, tempat tulang rawan mendapatkan darah (Evelyn,
2005:20).
Jaringan ikat berbeda dengan jaringan
epitel dalam beberapa hal antara lain: jaringan ikat yang sekali terletak
bebas, lazimnya terdapat dibawah jaringan epitel atau terdapat di dalam
organ-organ tubuh sebagai pengikat atau sebagai pengisi ruang antara.
Selanjutnya jumlah sel jaringan ikat relatif lebih sedikit dari jaringan epitel
dan bahan antar selnya lebih banyak. Perimbangan antara sel dan matriks atau
bahan antar sel menunjukkan variasi cukup jelas, tergantung dari macam jaringan
ikat tersebut (Hernawati, 2008:02).
C. Metode Praktikum
1. Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya
praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari/Tanggal : Selasa, 07 Mei 2013-05-08
Pukul :
13.00-15.00 WITA
Tempat :
Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,
Samata-Gowa.
2. Alat
dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada
praktikum ini adalah mikroskop binokuler dan trinokuler.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalh preparat human brown skin, preparat fibraocartilago
section, preparat tulang rawan hialin, preparat foetal head ossification, dan
preparat human bone.
3. Cara
kerja
Adapun
cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan
mikroskop binokuler
2. Menyiapkan
preparat
3. Mengamati
preparat pada mikroskop
4. Menggambar
jaringan yang teerdapat pada jaringan ikat, rawan dan saraf.
5. Menentukan
bagian bagian yang terdapat pada jaringan ikat, rawan dan tulang.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
pengamatan
a. Jaringan
ikat padat tidak teratur
Bahan : Human
Brown Skin
Perbesaran : 10x /0.25
Keterangan:
1. Inti
sel
2. Membran
basal
3. Lamina
propia
b. Jaringan
rawan serabut
Bahan : Fibrocartilago
Perbesaran : 10x /0.25
Keterangan:
1. Simple
columner
2. Blood
vessels
3. Cartilago
blood
4. Glands
5. Perichondrium
c. Jaringan
rawan hialin
Bahan : Tulang
rawan hialin
Perbesaran : 10x /0.25
Keterangan:
1. Ground
substancer
2. Lacuna
3. Condrocytes
4. Perichondrius
d. Perkembangan
tulang secara membran
Bahan : Foetal
head ossification
Perbesaran : 10x /0.25
Keterangan:
1. Osteoblas
2. Newly
deposited bone matrix
e. Struktur
hystologi tulang kompak
Bahan : Tulang
kompak
Perbesaran : 10x /0.25
Keterangan:
1. Jaringan
tulang
2. Saluran
harvers
3. Sel
tulang
4. canaliculi
2. Pembahasan
a. Jaringan
ikat padat tidak teratur (Human Brown Skin)
Jaringan ikat padat tidak teratur
mengandung terutama serabut kolagen. Serabut kolagen paling banyak dan tersusun
saling menyilang. Populasi sel yang utama adalah fibroblast. Banyak dijumpai
pada organ seperti : kapsula paru-paru, kapsula hati, ginjal, limpa, testis,
fasia, aponeurosa, perikardium dan dermis. Jaringan ikat padat tidak teratur,
terdapat dua bentuk tergantung macam serabutnya. Pada tendon dan ligamen
mayoritas kolagen sedangkan pada ligamentum nukhe serabut elastis yang utama.
b. Jaringan
rawan serabut (Fibrocartilago)
Jaringan rawan serabut ini mempunyai
serabut kolagen padat dengan hondrosit tersusun dalam deretan lakuna. Matriks
relatif sedikit, umumnya tidak dikelilingi oleh perikondrium. Tulang rawan fibrosa
terdapat pada miniskus, simfisis fubis, diskusinvertebralis, tempat pertautan
ligamen atau tendon pada tulang, pada hidung sebagian dari laring, trakea,
bronki, bronkioli, dan rangka embrionik. Diskus invertebralis sebagian besar
terdiri dari tulang rawan fibrosa, pada bagian atas dan bawah berkelanjutan
dengan tulang rawan persendian spinalis. Mempunyai fungsi untuk melancarkan
gerakan pada sendi, kelenturan dan sebagai penyokong.
c. Jaringan
rawan hialin (Tulang rawan hialin)
Jaringan rawan hialin dalam keadaan
segar bersifat lentur, semitranparan, dan berwarna putih kebiruan. Dipermukaan
terdapat perikondrium, suatu jaringan ikat yang pada waktu mudah mampu
membentuk tulang rawan secara aposisi. Pada tulang rawan tidak terdapat pembuluh
darah, tetapi bila ada, suatu pertanda adanyaa pengkapuran. Secara fisiologik
klasifikasi sering terjadi pada tulang rawan rusuk. Bangun histologik.
Perikondrium
membungkus permukaan tulang rawan
kecuali pada tulang rawan persendian. Perikondrium terdiri dari dua lapis, (1)
yaitu lapis luar terdiri dari jaringan ikat longgar atau pada tidak teratur.
(2) lapis pada fetus dan hewan mudah jelas terdapat kondroblast. Setelah dewasa
(tua) tidak jelas lagi.
Kondrosit
sel-sel tulang rawan ini mempunyai rongga yang disebut lakuna. Kondrosit
berbentuk bulat atau lonjong, dengan inti besar terletak ditengah. Nukleolus
jelas sedangkan inti sendiri tampak pucat. Serabut sebenarnya hanya terdapat
pada tulang rawan hialin terdapat serabut kolagen, hanya pada sediaan rutin
(H&E) tidak tampak. Serabut kolegen tersebut dikelilingi oleh matriks yang
mempunyai indeks refraksi sama. Matriks adalah tampak homogen didalamnya
didalamnya mengandung koondromukoid, terdiri dari glikosaminoglikan yang
mengandung kondroitin.
d. Hystologi
tulang kompak (Tulang kompak)
Tulang
kompak adalah bagian tulang yang tampaknya sangat keras
ketika dilihat oleh mata normal, tetapi sangat hampa pada tingkat mikroskopis.
Tulang hampa pada tingkat mikroskopis memiliki kanal-kanal kecil yang disebut
kanalikuli, yang dipenuhi dengan pembuluh darah dan bergabung kekanal besar
yang disebut kanal haversian. Tulang kompak juga kaya dengan saraf. Kekerasan
tulang dibuat oleh struktur seperti laba-laba ostesit, sel-sel tulang dewasa,
yang mengelilingi kanalikuli dan haversian.
e. Perkembangan
tulang secara intramembran (Foetal head ossification)
Pada pengamatan ini menggunakan preparat
foetal head ossification untuk mengamati perkembangan tulang secara
intramembran. Osifikasi intramembran
adalah perkembangan tulang dari jaringan ikat, yang terakhir dan banyak
mengandung sel-sel mesenkim yang berkembang melalui osteoblast yang menjadi
osteosit, pada yang sama osteoklas
berkembang dan serabut kolagen muncul. Pada pengamatan terlihat bgian-bagiannya
yaitu osteosit, osteoblast, osteoklast.
Osteosit
adalah terdapat pada didalam lakuna yang bentuknya agak pipih dan didekat
osteoblast dan disebut osteoid terdapat matriks yang belum mengalami osifikasi.
Osteoblast
terdapat pada bagian-bagian permukaan tulang, dimana osteoblast ini berfungsi
untuk mensintesis dan menggetahkan tulang mudah (osteosit) dalam substansi
intraseluler yang kaya akan serabut kolagen.
Osteoklast
berfungsi untuk merombak tulang yang telah jadi da aktif serta pembersih debris
yang terbentuk selama responses tulang. Bentuknya lebih besar dan biasanya
terdapat pada permukaan tulang yang dirombak dalam lakuna yang disebut lakuna
howship ataupun terdapat pula pada permukaan matriks.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini
adalah jaringan ikat terdiri dari beberapa bagian yaitu ikat longgar, ikat
padat teratur, ikat padat tidak teratur, jaringan retikuler, jaringan elstin,
jaringan lemak, dan jaringan pigmen. Jaringan pigmen meliputi kartilago hialin,
kartilago elastik, dan kartilago fibrosa.
2. Saran
Adapun saran saya pada praktikum ini
adalah sebaiknya menggunakan sampel asli, jangan hanya mnggunakan preparat
supaya kita bisa mengetahui secara asli yang terdapat pada jaringan ikat,
rawan, dan tulang. Agar kita tahu keberadaan jaringan yang asli pada praktikum
tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Hermawati.
Jaringan Ikat. Jakarta: Universitas
Pendidikan Indonesia, 2008.
Pearce,
Evelyn. Anatomi dan Fisiologi.
Jakarta: Gramedia, 2005.
Watson,
Roger. Anatomi dan Fisiologi.
Jakarta: EGC, 2002.